Namun kini kamu mengisi malam Jumat kamu dengan membuat puisi lucu yang menghibur orang-orang disekitar kamu. Puisi tersebut bisa kamu unggah pada laman media sosial kamu sehingga banyak orang yang akan membacanya. Terlebih jika kamu menyelipkan kata-kata humor pada puisi tersebut. Dengan begitu malam Jumat tidak akan terkesan menyeramkan lagi.

Abstrak Artikel ini berjudul "Syair-syair Wasf deskripsi Imru' al-Qais suatu tinjauan Ilm 'Arudh", yang membahas tentang tema "Wasf al-Layl menggambarkan tentang malam, wa al-Faras menunggang kuda, wa al-Sayd binatang buruan". Tujuan dari penelitian ini adalah memenggal syair sesuai dengan bahr yang digunakan sehingga dapat diketahui perubahan wazan pada taf'ilahnya dengan menggunakan pendekatan Ilm al-'Arudh. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan membaca beberapa tiap-tiap bayt syair Imru' al-Qais. Data yang diperoleh diklasifikasikan dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, terhadap pemenggalan syair yang bertema "Wasf al-Layl, wa al-Faras, wa al-Sayd" sesuai dengan permasalahan data yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebahagiaan dari pemenggalan syair yang bertema "Wasf al-Layl, wa al-Faras, wa al-Sayd" mengalami perubahan wazan pada taf'ilahnya yaitu terjadi zihaf qabd pada setiap bagian sadr dan 'ajznya. Jenis al-bayt yang ditemukan yaitu bayt tam yang masih lengkap bagian-bagaiannya maksudnya masih lengkap dengan 8 taf'ilah yang digunakan.
1 Humor Sufi 1001 Malam : Kisah Abu Nawas Menipu Tuhan. kisah abu nawas menipu tuhan. Kisah ini cukup terkenal dan merupakan awal atau cikal bakal munculnya syair fenomenal yang sudah saya tuliskan di atas. Berikut kisahnya: Abu Nawas adalah seorang ulama yang mempunyai murid cukup banyak.
- Advertisement - Foto/Ilustrasi/Unsplash Penulis Richa Ardelila Hutabarat Mari berbicara tentang cinta, barangkali jika tidak ada cinta, manusia tidak bakal hadir dan mendiami alam semesta ini. Ia ada dan wujud tidak lain karena hasil “racikan” cinta. Cinta begitu sublim, begitu suci dan alami, sehingga begitu ia datang dalam jiwa, yang tampak kemudian adalah keindahan, kedekatan, dan kebahagiaan. Tidak ada lagi jurang pemisah, yang ada hanyalah kedekatan yang begitu dekat, sedekat bunga dengan kelopaknya, sedekat daun dengan tangkainya. Bahkan sedekat lebah dengan madunya atau mungkin lebih dekat dari itu. Syaikh Abdullah Ath-Thanthawi berujar, “Cinta, acapkali ketika kata ini disebut, jiwa manusia pun bergetar, terbuai oleh perasaan indah nan mulia. Seakan tersiram oleh keindahan cinta yang berbaur dengan keharuman minyak Yasmin. Orang yang dimabuk cinta seakan tak puas bila tak bermandikan air hujan nan bersih-suci, disiram oleh tangan kasih penulis. Dan, ia pun seakan terbang nan jauh di sana. Menerobos hujan yang tenang, melambai gemulai, indah, dan bersiramkan wewangian misik. Ia menghimpun orang yang dicintai ke arena keharuman wewangian, membawanya mengelilingi harumnya mawar. Manis dan begitu indah”. Apa dan bagaimana sesungguhnya cinta itu? Bagaimana perspektif para sufi tentang hal ini? Nah, cinta menurut paradigma para sufi lebih dikenal dengan istilah mahabbah. Cinta kepada Allah mahabbatullah adalah cinta kepada Sang Kekasih yang ditandai dengan tiga ciri utama, yaitu memiliki kepatuhan kepada-Nya selaku Kekasih sejati yang disertai dengan membenci segala bentuk sikap yang melawan kepada-Nya, menyerahkan diri secara total kepada-Nya, dan mengosongkan hati dari segala hal kecuali hanya Dia. Karena itu, di sini penulis ingin mengajak pembaca ikut terhanyut dalam nyanyian Syair cinta dari ketiga sufi ini, yaitu Nyanyian cinta Rabi’ah Al-Adawiyah Rabiah Al-Adawiah adalah satu-satunya sufi dari kalangan wanita yang namanya sampai hari ini terus dikenang. Nama lengkapnya adalah Ummul Khair Rabi’ah binti Ismail Al-Adawiyah al-Qissiyah. Ia dilahirkan di Bashrah sekitar tahun 95 H/713 M. Selama hidupnya ia tidak pernah menikah lantaran seluruh cintanya dipersembahkan untuk Allah SWT, semata. Lihatlah syair-syair cinta yang disenandungkannya berikut ini “Aku cinta kepada-Mu dengan dua cinta cinta asmara dan cinta Haq buat-Mu cinta asmaraku adalah sibuk dengan-Mu dan melupakan yang lain adapun cinta yang haq yaitu Kau singkapkan tabir penuntunku hingga aku bisa melihat-Mu.” Dalam bait syairnya yang lain, “Ku cinta Engkau lantaran aku cinta lantaran Engkau patut dicinta cintaku lah yang membuat rindu pada-Mu demi cinta suci ini bukalah tabir penutup tatapan sembahku janganlah Engkau puji aku lantaran itu bagi-Mu segala puji itu.” Nyanyian cinta abu Manshur Al-Hallaj Nama lengkapnya adalah Abu Al-Mughits Al-Husain Ibnu Mansyur Ibnu Muhammad Al-Baidhawi. Ia dilahirkan di negeri Baidha’, salah satu kota kecil di Negeri Persia pada tahun 244 H 858 M dan dewasa di Kota Wasith, dekat Baghdad. Al-Hallaj memandang Tuhannya seumpanya kekasih yang penuh pesona, dan karena itu ia tidak ingin berpisah dengan-Nya. Lihatlah bagaimana Al-Hallaj mengungkapkan bara rindunya dalam senandung syairnya berikut ini “Aku tak kan serahkan jiwaku kesakitan aku hanya tahu bahwa mautlah yang menyembuhkannya satu pandangan dari-Mu wahai zat yang idam-idamkan aku lebih senang mencintai-Mu daripada dunia dan seluruh isinya jiwa yang meredam cinta senantiasa sabar menahan derita sakit semoga menjemput Dia sendiri yang mengobatinya.” Nyanyian cinta Jalaluddin Rumi Nama lengkapnya adalah Jalaluddin Muhammad Ibnu Muhammad Al-Bakhali al-Kunuwi. Lahir di kota Balkh Khurasan, yang dikenal saat ini sebagai Afganistan, pada 6 Rabi’ul Awal 604 H. Adapun Balkh, adalah salah satu kota penting, pusat intelektual dan kebudayaan Persia pada Dinasti Khawarizmi. Dinasti Khawarizmi merupakan dinasti yang berkuasa dengan ibu kota Bukhara saat itu. Rumi adalah sosok yang benar-benar dimabuk cinta oleh keindahan Sang Pemilik Cinta, sehingga di pusara Jalaluddin Rumi terdapat lukisan cinta kepada Sang Ilahi. “Mana yang lebi berharga Kerumunan beribu orang atau kesendirian sejatimu? Kebebasan atau kuasa atas seluruh negeri? Sejenak, sendiri dalam bilikmu akan terbukti lebih berharga dari pada segala hal lain yang mungkin kau terima Oh Tuhan Telah kutemukan cinta Betapa menakjubkan, betapa hebat, betapa indahnya!.. Kuhanturkan puja-puji bagi gairah yang bangkit Dan menghiasi alam semesta ini maupun segala yang ada di dalamnya! Ketika engkau merasa bergairah cari tahu sebabnya Itulah tamu yang takkan pernah kau selami dua kali Adakalanya dengan tujuan menolong Dia membuat kita sengsara tapi kepiluan hati demi Dia Membawa kebahagiaan Senyum akan datang, sesudah air mata Siapa paun yang meramalkan ini adalah hamba yang diberkati Tuhan Dimana pun air mengalir, hidup akan makmur Dimana pun air mata berderai, Rahmat Ilahi diperlihatkan Pilihlah cinta. Ya, cinta! Tanpa manisnya cinta, hidup ini adalah beban Tentu engkau telah merasakannya hati yang kacau Tak dapatkan kesenangan hidup dalam kebohongan. Air dan minyak tak dapat menyalakan cahaya. Hanya perkataan yang benar membawa kesenangan hidup Kebenaran adalah umpan yang sangat memikat hati Pergilah ke pangkuan Tuhan, Dan, Tuhan akan memelukmu dan menciummu, dan menunjukkan Bahwa Dia tidak akan membiarkanmu lari dari Nya Ia akan menyimpan hatimu dalam hati Nya Siang dan malam Kesabaranmu mati pada malam ketika Cinta lahir! Dari anggur cinta, tuhan menciptakanku! Barangsiapa menjadi mangsa cinta, mana mungkin dia menjadi mangsa sang maut? Hari perpisahan lebih panjang dari pada Hari Kebangkitan Dan, maut lebih cantik daripada derita perpisahan Aku boleh mati, tetapi gairahku kepada-Mu takkan pernah mati Telah kupalingkan hatiku dari dunia dan segala kesenangannya Kau dan hatiku bukanlah dua wujud yang berpisah Dan, tak pernah kelopak mataku menutup di dalam lelap Kecuali kutemukan Kau antara mata dan bulu mataku Mereka tahu pasti bahwa aku sedang jatuh cinta Tetapi mereka tak tahu siapa yang kucintai Hatiku mencintaimu sepanjang hidupku, dan ketika aku mati Maka tulang-tulangku, kendati hancur, mencintai Mu dalam debu Hari ini aku lupa sembahyang karena cintaku yang meluap-luap Dan aku tak tahu lagi pagi atau malamkah sekarang Karena ingatak kepada Mu, wahai Tuhan, adalah makanan dan minumanku Dan, wajah-Mu, saat aku melihat-Nya, adalah obat penderitaanku Aku adalah Dia yang kucintai dan Dia yang kucintai adalah aku.” Editor nurul Liza Nasution - Advertisement - Iamengikuti sebuah saran, bahwa barangsiapa yang dapat menuntaskan langkah yang berat itu maka hasrat kalbunya akan dikabulkan. Setiap siang ia bekerja di toko roti, dan ketika malam tiba ia pun berkhalwat dan berdzikir sepanjang malam demi cintanya kepada sang gadis. Cintanya demikian kuat, membuatnya mampu menyelesaikan khalwat itu. Imam Syafi’i selama hidupnya membagi waktu malamnya menjadi tiga, yaitu sepertiga untuk menulis kitab, sepertiga untuk shalat malam, dan sepertiga untuk istirahat. Rabi’ bin Sulaiman, salah satu murid Imam Syafi’i yang sering menginap di rumah gurunya itu mengatakan, “Aku tak pernah melihat Imam Syafi’i di rumahnya kecuali ia sangat sedikit tidur di malam hari.” Murid Imam Syafi’i yang lain, Husain al-Karabisi, mengatakan “Aku tinggal bersama Imam Syafi’i selama 80 malam. Aku melihat Imam Syafi’i shalat selama sepertiga dalam shalatnya Imam Syafi’i tak pernah membaca ayat Al-Qur’an kurang dari 50 ayat, terkadang beliau membaca seratus ayat. Ia selalu berdoa untuk kebaikan seluruh umat Islam ketika membaca ayat yang berkenaan dengan rahmat Allah dan ia juga berdoa untuk keselamatan seluruh umat Islam ketika membaca ayat yang berkenaan dengan adzab.” Khusus pada bulan Ramadhan, Imam Syafi’i memiliki sebuah pekerjaan ibadah yang sangat luar biasa. Rabi’ bin Sulaiman menceritakan, “Setiap datang bulan Ramadhan, Imam Syafi’i menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an. Biasanya Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali dalam satu malam, khusus bulan Ramadhan Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari satu kali di siang hari dan satu kali di malam hari. Dalam satu bulan Ramadhan Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali khataman.” Suatu ketika di waktu sahur, beberapa ulama kota Kairo bertamu kepada Imam Syafi’i untuk mendiskusikan sebuah permasalahan pelik dalam ilmu fiqih. Ketika mereka masuk ke dalam rumah Imam Syafi’i, maka mereka melihat Imam Syafi’i sedang membaca Al-Qur’an. Lantas setelah mereka selesai berdiskusi mengenai permasalahan di dalam ilmu fiqih, Imam Syafi’i pun menegur mereka dengan halus, “Pada waktu sahur apakah kalian lebih mementingkan mempelajari ilmu fiqih daripada membaca Al-Qur’an? Sungguh aku shalat malam dan tak henti-hentinya aku meletakkan Al-Qur’an di hadapanku hingga datang waktu shubuh. Barang siapa yang mempelajari Al-Qur’an maka agung derajatnya dan barang siapa mempelajari ilmu fiqih maka mulia derajatnya” Al-Baihaqi, Manaqib asy-Syafi’i, Darul Kutub al-Islamiyyah, 2011. Pada suatu momentum Ramadhan, di tengah-tengah pengajian yang diampu oleh Imam Syafi’i datanglah seorang pemuda dengan membawa secarik kertas. Rabi’ bin Sulaiman selaku murid terdekat Imam Syafi’i pun menyodorkan secarik kertas sang pemuda tersebut kepada Imam Syafi’i. Di dalam kertas tersebut tertulis sebuah syair سل العالم المكي هل من تزاور وضمة مشتاق الفؤاد جناح “Bertanyalah kepada seorang alim dari kota Makkah, Apakah berdosa dua orang yang saling bertemu dan keduanya mengumpulkan segenap kerinduan di hatinya’.” Maka, Imam Syafi’i pun menulis sebuah jawaban atas syair pemuda tersebut معاذ الله أن يذهب التقى تلاصق أكباد بهن جراح “Aku berlindung kepada Allah dari hilangnya ketakwaan, berdempetannya hati badan di antara mereka adalah sebuah dosa.” Melihat jawaban Imam Syafi’i tersebut, Rabi’ bin Sulaiman pun merasa kebingungan apa yang terjadi di antara Imam Syafi’i dan pemuda tersebut. Rabi’ bin Sulaiman pun menanyakan kepada Imam Syafi’i akan maksud dari pertanyaan pemuda tersebut serta jawaban Imam Syafi’i. Imam Syafi’i pun menjawab, “Wahai Rabi’, pemuda itu adalah seseorang yang bernasab mulia, ia baru saja melangsungkan pernikahan di bulan Ramadhan ini dan ia menanyakan kepadaku, Bolehkah mencium atau menyentuh istrinya tanpa melakukan hubungan intim selama ia berpuasa?’ Maka aku pun memberikan jawaban seperti itu”. Rabi’ bin Sulaiman pun menanyakan ketepatan jawaban Imam Syafi’i kepada pemuda tersebut dan pemuda tersebut membenarkan seluruh jawaban Imam Syafi’i Abu Nuaim al-Ashfahani, Hilyatul Auliya’wa Thabaqat al-Ashfiya’, Darul Kutub al-Ilmiyyah, 2010. Muhammad Tholhah al Fayyadl, mahasiswa jurusan Ushuluddin Universitas al-Azhar Mesir, alumnus Pondok Pesantren Lirboyo
PuisiSufi diperkirakan telah ada sejak 820 tahun yang lalu dan memiliki ketersebaran di jazirah Arab dan Persia. Perkembangan format puisi ini banyak dikaitkan oleh para pengkajian sastra Timur Tengah dengan perkembangan spiritualitas dalam dunia Islam. Dimana kala itu, Puisi menjadi salah satu wujud ekspresi dari koten-konten spiritualitas
Syair Malam yang Dingin - Puisi Malam Sendiri dan Kumpulan Puisi-Puisi Malam yang Indah. Berdasarkan wikipedia malam adalah waktu setelah matahari terbenam hingga matahari dunia puisi kata kata malam merupakan kata indah yang selalu mempunyai pasangan kata untuk dijadikan sebagai tema puisi, seperti syair malam yang dingin dan berbagai macam judul malam puisi yang diupdate blog puisi dan kata bijak dikesempatan lewat kumpulan puisi-puisi malam, syair malam yang dingin serta puisi malam sendiri sebagi tema halam menjelaskan tentang malam dalam dalam bait bait kata malam dalam puisi tidak hanya menceritakan malam yang sesungguhnya akan tetapi terkadang juga sebagai kata kiasan untuk mengambarkan hal hal yang diceritakan dalam bait-bait berikut ini adalah susunan daftar judul kumpulan puisi malam atau syair malam yang dingin dipublikasikan diantaranyaLebih Enam belas judul puisi tentang malam menghiasi halaman blog puisi dan kata bijak yang bisa menjadi rujukan atau referensi untuk menulis malam Malam yang Dingin - Puisi Malam Sendiri dan Kumpulan Puisi-Puisi Malam yang IndahPuisi malam yang diupdate ini tentunya menceritakan tentang malam sebagaimana puisi malam pada umumnya tercipta dari rangkaian kata malam yang terinspirasi dari malam yang cerita malam yang dingin disaat sendiri, untuk lebih jelasnya dismak saja puisinya berikut ini, diawali dari tema syair malam yang MALAM YANG DINGINSyair malam yang dingin merupakan bagian dari kata kata puisi malam, yang membedakannya, syair adalah puisi empat baris larik yang terikat oleh aturan dan mementingkan irama dan bersajak puisi adalah penyusun kata -kata dalam bentuk berbait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. dna berikut ini beberapa syair, bertema syair malam yang DALAM MIMPIOleh Soeparti wilisHalilintar menampar telinga malamMemburai mimpi yang sedang bergeloraTerpampang kenang yang telah tenggelamSiksa mendera kaki-kaki dosaLidah patah bantah terbungkamRaga berkata benar adanyaHanya bisa kuterima derita rajamSakit menjerit tak tahan laraPeluh membasuh dingin malamKegaiban menjadikan mata sulit kubukaPetir menyisir datang menghantamMembawa jiwa ke alam nyataPikiran berjalan menuju kalamBahwa ada siksa setiap dosaAku beranjak dan salat malamTuhan, ampuni dosa-dosa hambaPUISI MERENUNGOleh Imam Wahyudi Imam WahyudiHidup penuh rintanganMelangkah rasa bebanSendiri tanpa kawanMemikirkan masa depanMalam tanpa bulanHadirkan hembusan anginHalusinasi merusak pikiranTak sanggup diri melawanLamunan tertutup awanGelombang seperti lautanCuram tebing menurunTersungkur dalam kesendirianREMBULAN SELINTAS PANDANGOleh Ronny Yudha DirgantaraKuletakkan dada di serambi malamBersanding dengan aneka tembang rinduSambil menunggu kehadiran Dewi MalamKulepas dingin dan kantuk yang membelengguSampai juga aku di pucuk jenuhTelah lewat putaran jarum jamSekuat mungkin kuredam keluhWalau malamku semakin hitamAkhirnya Sang Dewi pun datangMembawakanku setangkai senyumanMelambung jiwaku girang gemirangSirna sudah segala kegalauanSejenak aku diajaknya terbangMenyaksikan aneka gugusan bintangMabuk jiwaku alang kepalangSang Dewi marah dan menghilangOh, mengapa aku tak tahu maluTelah menyentuh bintang terlarangKini kegalauan kembali menyelimutiSesal atas rembulan yang hilangKediri, 100818 Back to list title kumpulan puisi malam ↑PUISI SUNYINYA MALAMMalam yang sunyi bagi penulis puisi bukanlah hal yang membuatnya sangat kesunyian, namun sunyinya malam yang di lewati dapat dirangkai menjadi kata kata puisi dalam bentuk puisi sunyinya malam seperti tiga puisi bertema puisi sunyinya malam yang dipublikasikan berikut SUNYIKarya SemusimYang sunyi adalah hatimembicarakan kesendirian yg terus dikuncitak ada kata damaisering kali hujan mulai rinaiYang sunyi adalah malammembicarakan kesendirian yang terus terpendamtak ada kata rindusering kali ingin bertemuYang sunyi adalah katamembicarakan kesendirian yang terus dibacatak ada kata cintasering kali ingin 25-8-2018Puisi Sunyinya HatiOleh Andries Daniel WuwungHai sunyi.. bermainlah di sini..Karna tak bisa kutepis hariKupetik secuil mentariLalu kututupi dengan hati..Ilalang dingin tertiup anginLembayung padam disaput malamTemaram.. Tenteram..Bulan putih termenung sendiriTanpa suara menghitung sepi ..Langit pasi datang menghampiriMerangkul bumi memeluk nurani ...Puisi KelamOleh pujangga lenaSepi tak lagi bersahabatbahkan malam pun terasa mencekamdingin ini merajam keheninganaku terpukul dgn keadaanarahpun tak lagi mudah kuraihaku benar-benar tak berdayaSelalu saja gelisahbila pagi menghampiriaku hanya mampu meringkuk diujung mimpimenanti tetesan embun tuk membasuh dahaga iniAku bimbang mengatur langkah menyulam waktuasaku tawar tergilas roda takdir entah sampai kapan ini menyelimutikukepasrahan ini sedikit mengubatiJejak kaki yg perih dalam ranjau imajiBack to list title kumpulan puisi malam ↑PUISI MALAM PENDEKPuisi malam pendek adalah puisi- puisi pendek yang menceritakan tentang malam, umunya puisi pendek hanya berupa satu sampai tiga bait, puisi pendek biasa juga disebut puisi singkat, nah berikut ini beberapa puisi malam pendek dibagikan blog puisi dan kata bijak, yuk kita simak temaran senja kumemiliki asasejuta mimpi tlah ku pahat di relung saat sang malam tiba mimpiku sirna di telan dan menunggu datang nya sang fajar agar asa ku menjadi nyataParamita MitaEngkau yang membaluri malam dengan sepimuSepi yang kau gunakan mengikat senjabukan karena terikat aku disini,Aku terpikat sepimuDala UlengMalam yang sunyi ini mengantarkan ku kedalam ruang rindu yang akan dirimu yang selalu ada dihatiku..Dirimu yang selalu menghiasi hari hariku dengan warna warni yang akan selalu ada didalam lubuk esok, dan seterusnyaDwi SetyahadiPUISI KERINDUANOlehShinyo ArkatamaMalam kian larutMerayu raga tuk lepaskan letih yang terasa sayupBak lampu temaram yang tertutup debu kian meredupNamun isi kepala ini serasa enggan tuk terhentiPikirkan engkau adinda pujaan hatiPUISI PESTAOleh Muhammad Khalid bin ZainulMalam itu diraikandengan qasidah cengkerikdan indah cahaya kunang-kunangyang menari-nari di Bisu Di Dada MalamOleh FaaKujilat dada malamBeralas lidah terlukaKelu terkeduLayu di kaki kakuSayu dan piluKu jahit luka di lidahkuBerbius tiadaAgar sengketa teruja tiadaTangerang 3072018TerdiamOleh RojakTermenung di kala hujanTerdiam di dalam suyi malamSendiri aku benciTak ingin aku memakiAwan gelap kelabuSeakan turun hujan di bawah rimbun kayuTermenung aku hayah diamMembisu kata kata yg ingin ku ucapBack to list title kumpulan puisi malam ↑PUISI MALAM SENDIRIPuisi malam sendiri adalah puisi-puisi yang menceritakan tentang kesedirian diwaktu malam yang terkadang juga menceritakan dan membahas tentan kesedihan, sedih karena menikmati malam seorang diri tanpa ada yang berikut ini adalah puisi malam sendiri, bagaian dari tema syair malam yang dingin dan kumpulan puisi malam dipublikasikan atau blog puisi dan kata bijakSATU MALAMOLEHUNNUWaktu itu aneh bagikuMemberi semalam untuk berbahagiaHanya semalamMemberi cerita luar biasaBermakna seabat lamanyaSemalam bersamuMematahkan duri yang selama ini menyakitiMenyembuhkan hati yang selama ini terlukaHangatnya pelukanmuMenghapus dingin malam yang menggebuTerbangkan aku keawanKuraih bintang bersamuWalaupun itu hanya semalamDasar waktu semalamSENDIRI DALAM SEPIOleh Sinterklas LodyMalam gelap gulita tanpa suaraTanpa kata kataSemua bisuBulan berdarah mengiris perihHati teririsDicincang gelisah yang kian menderaRasa tetaplah rasaTak beranjak walau ditipuPersetan kata orangAku lunglai dalam bisumuSendiriTerkaparDalam diam dan genanganBukan Cuma KamuOleh Khairul FikriLalu salah siapa?Sejak pertama sudah kuperingatkanJangan terlalu dalam menyimpan sukaJangan terlalu brutal mengenyam cintaJangan terlalu berharap akan kitaTak kau gubrisMalah kau langitkan doa terhebatmu di tiap malamMana mungkin doa-doamu diijabah-NyaSedang mantra-mantra dosa lebih sering kita dendangkanDi tiap ketukan detikDi tiap dentuman rinduKalau kuingatkan lagi ini salahKau hakimi aku dengan perasaanku sendiriSeolah kau saja yang berjuangPadahal diam-diam aku meneriakkan namamu ke ujung langitBarangkali Tuhan pun bosan dengan bualankuBetapa tidak, tak suci yang kita pertahankanKau keras kepala NonaKau teramat bebalDalam cintamu yang menggebu-gebu kau rejam rasa bersalahkuKemudian di ujung cinta bersua raibnya asaKau salahkan pula ketidak mampuankuLalu ke siapa kulampiaskan gemelutkuKau membenciku ulah besarnya cintamuJuga membenciku ulah hilangnya cintamuApa kabar hatikuLebur, kau tahu?Langitku Pucat PasiOleh Mega MendungAku sendirian dalam tangiskuAku rapuh tanpa hadirmuNamun apa dayakuAku siapa,siapa akuDigelap malam kudekap bintangTergolek redup hiasi malamKubasuh duka dengan airmataKuhias senyum getir terasaLangitku mendung tertutup awanPucat pasi tiada gairahDalam tangis kudekap lukaNamun ,tetap saja aku sendiriBintangKemana kau menghilangBulan mengapa kau sembunyi di balik awanKunang kunang sembunyi maluDirimbun ilalang mengejekkulangitku pucat pasiHanya aku yg tahuKuharap hadirmu bidadarikuNamun sabdaku sirna ditelan bayuBack to list title kumpulan puisi malam ↑PUISI DINGIN HUJANPuisi dingin hujan, disini merupakan bagian kelima dari syair malam dan puisi malam sendiri dan kumpulan puisi-puisi malam, dan berikut ini dau puisi bertema puisi dingin hujan, yuk kita simak saja Hujan dan MalamOleh Nurhalima NurhalimaHujan....kenapa kau turun begitu derasnyaMembuat hatiku semakin dinginRintikmu terasa sakit membuat lukaku semakin terasaSungguh keluh bibir iniSungguh remuk hati iniOlehmu yang selalu datangDan pergi bagai gemuruh antara hujan dan malamSungguh kuterluka oleh bisingmu yang membuatku semakin tergigil oleh rasaku sendirikau lah hujanku kaulah gemuruh dalam Membasahi LukakuOleh Zack ZalyHati ini telah menumbuhkan kelopakyang mememeluk memberikan kasih sayang dan cintadalam dekapan rindu yang akan menjaganya dari panas matahari hidupdan sepi dingin malam yang menghujam indah angin lembut datanglebih kuat menggetarkan mahkota rasamuBiarlah,aku patah dan jatuh ketanahlalu hujan akan membasahi MALAMKU BEKUOleh Rumini Hastutidalam kebekuan dinginnya malamselalu teringat hadirmu pemuja hatikau tawarkan berjuta kehangatannamun tetap hanya kebekuan yang menghujam jiwatak ada bara api cintamusemua hambar terasagelap malam melawan kerinduantak terbatas rasa rindu iniresah ini menghimpit rasaaku terbelungguretak semua tertikam lidahingin kuredam rasa inikasih lupakan sajalupakan sejarah cinta initerpupus ditelan bumilelah menggapai mahligai cintamalamku tetap akan selalu menjadi lautan yang bekudingin tanpa selimut cintamuBack to list title kumpulan puisi malam ↑PUISI MALAM ISLAMIOleh Teguhwaktupun menuju malamhidup mulai terasa kelamrasapun mulai tenggelamhati mulai kramya robbibila dia memang jodohkuseperti wanita yg kutunggumaka dekatkanlah untukkumudahkanlah untukkuya rahmankaulah maha pemurahdengan namamu kuberserahdengan iklasmu kupasrahdenga petunjukmu kuterarahya rahimkaulah maha pengasihdalam sujudmu aku bersedihdalam sholatmu ku berkasihdalam takbirmu kubertasbihDemikianlah Syair Malam yang Dingin - Puisi Malam Sendiri dan Kumpulan Puisi-Puisi Malam yang Indah, baca juga puisi tentang malam yang lain di Blog ini semoga kumpulan puisi malam dengan berbagai tema malam puisi diatas dapat menghibur pembaca menikmati malam yang dingin.
Janganlah engkau terhenyak dengan musibah malam yang terjadi. Karena musibah di dunia ini tak satu pun yang bertahan abadi (musibah tersebut pasti akan berakhir)." وكُنْ رَجُلاً عَلَى الْأَهْوَالِ جَلْدًا ** وَشِيْمَتُكَ السَّمَاحَةُ وَالْوَفَاءُ " (Maka) jadilah engkau lelaki sejati tatkala ketakutan menimpa. Ilustrasi Kisah Nabi Muhammad SAW Sahijab – Abu Nawas terkenal sebagai seorang sufi dengan syair yang penuh kecintaan pada Allah SWT. Ia juga terkenal sebagai orang selalu punya jawaban atas semua pertanyaan. Abu Nawas bukan tokoh rekaan. Ia hidup di awal abad Masehi, dan dikenal sebagai pujangga Arab dan dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Kisah 1001 Malam adalah kisah yang terkenal dan menceritakan tentang Abu Nawas. Nama aslinya adalah Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami. Lahir pada 145 H 747 M di kota Ahvaz, Persia Iran. Meski lahir di Iran, namun Abu Nawas tinggal, menuntut ilmu dan meninggal dunia di Baghdad. Beliau meninggal pada tahun 199 H/814 M, dalam usia 58 tahun. Beliau dikebumikan di daerah Syunizi di jantung Kota Baghdad. Salah satu syair terkenal Abu Nawas adalah syair Al I'tiraf. Syair ini juga sering dinyanyikan oleh kelompok sufi, juga beberapa kelompok nasyid dalam dan luar negeri. Syair ini menceritakan tentang permohonan ampun seorang hamba pada TuhanNya. Juga pengakuan akan banyaknya dosa dan keinginan agar diampuni. Berikut Sahijab sertakan syair Al Itiraf, lengkap dengan bahasa Arab, Latin dan artinya. Selamat menikmati. Syair Al Itiraf Abu Nawasإِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً – وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ Berita Terkait Syair Doa Abu Nawas Al-I'tiraf Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan Baca Doa Ini Ketika Menjenguk Orang Sakit Bolehkah Memanggil Haji kepada Orang yang Belum Berhaji? Apakah Minyak Zaitun Efektif untuk Atasi Rambut Kering? Begini Cara Menggunakannya Abu Nawas Syair Al Itiraf

4Januari 2019. Syair-syair Imam Syafi'i yang terhimpun di bawah ini merupakan terjemahan Dr. H. Hilmy Muhammad, MA. Diterjemahkan secara bertahap dari bulan April hingga Agustus 2011, dan dipublikasikan melalui akun Facebooknya. Saya menyukai orang-orang yang saleh, meskipun saya bukan termasuk mereka.

Syair-syair cinta para sufi ini merupakan syair indah karya sufi yang didalam setiap kalimatnya memiliki makna yang dalam jika kita mampu menghayatinya dengan baik. Apa itu sufi? Pengertian Sufi adalah orang suci, hanya berfikir untuk Allah Swt. semata. Sufi merupakan istilah untuk mereka yang mendalami ilmu tasawwuf, yaitu ilmu yang mendalami ketakwaan kepada Allah sebagaimana seperti selalu berdzikir dan hanya berkonsentrasi kepada Tuhannya. Seiring waktu, Istilah sufi orang suci akhirnya dipakai oleh dunia secara luas, bukan saja untuk tokoh agama dari agama tertentu, tetapi bagi seseorang yang secara spiritual dan rohaniah telah matang dan yang kehidupannya tidak lagi membutuhkan dan melekat kepada dunia dan segala isinya, kecuali untuk kebutuhan dasarnya saja. Sufi dalam konteks ini diamalkan sebagai cara sejati untuk memurnikan jiwa dan hati, mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepada SorgaNya [menjauhi dunia]. Di agama Budha, dikenal sebagai tahap arupadatu berbeda dengan kamadatu, di agama Nasrani dikenal sebagai biarawan/biarawati sebagai cara menjalani kehendak Tuhan secara full/penuh dan memerdekakan diri dari budak kesenangan dunia dst. Sumber Ada yang menarik dari para sufi ini, Para sufi/orang sufi seringkali menggunakan metafora pengalaman batin mereka dengan sejumlah syair yang teramat indah, mengingat, syathahat atau kata-kata jadzabiyahnya sulit diuraikan dengan bahasa formal. Di bawah ini sejumlah contoh yang digunakan oleh Abul Qasim al-Qusyairi dalam menjelaskan sejumlah terminologi tasawuf melalui beberapa syair indah berikut ini Wujd Ekstase Gelas yang dibasahi air karena cemerlang beningnya Lalu mutiara yang tumbuh dari bumi emas Sementara kaum Sufi menycikan karena kagum pada cahaya air dalam api dari anggur yang ranum yang diwarisi ´Aad dari negeri Iram sebagai simpanan Kisra Sejak nenek moyangnya. Abu Bakr asy-Syibly Haibah Dan Uns Aku datangi Aku tak mengerti Dari mana Siapa Aku Melainkan yang dikatakan orang-orang pada diriku, pada jenisku Aku datangi jin dan manusia Lalu tak kutemui siapa pun Lantas kuatangi diriku. Tiba-tiba bisikan halus dalam kalbuku Amboi, siapakah yang tahu sebab-sebab yang lebih luhur wujudnya toh ia bersukaria dengan kehinaan yang sesat dan dengan manusia Kalau engkau dari kalangan sirna yang hakiki Pastikan engkau ghaib dari semesta, arasy dan kursy Padahal dirimu jauh dari Haal bersama Allah Jauh dari berdzikir Lebih pada Jin dan Manusia. Abu Said al-Kharraz Jam Dan Farq Engkau wujudkan Nyata-Mu dalam rahasiaku Lisanku munajat kepada-Mu Lalu kita berkumpul bagi makna-makna Berpisah bagi makna-makna pula Jika Gaib-Mu adalah Keagungan dari lintas mataku Toh Engkau buat serasi dari dalam yang mendekat padaku. Junaid al-Baghdady Waktu Setiap hari ia lewat merengkuh tanganku memberikan sesal dalam hatiku kemudian, berlalu. Seperti penghuni neraka Jika kulit-kulitnya terpanggang kembali pula kulit-kulit itu untuk sbuah derita panjang Bukanlah orang mati itu istirahat seperti mayat Kematian adalah mati kehidupannya. Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq Fana’ Dan Baqa’ Ada kaum yang tersesat di padang gersang Ada pula yang tersesat di padang cintanya Mereka sirna, kemudian sirna dalam kesirnaan, lalu sirna total Lalu mereka kekal, dalam kekalnya kekal dari kekaraban dengan Tuhannya. Syair yang sering dikutip para sufi. Sadar Dan Mabuk Kesadaranmu dari KataKu adalah sinambung Dan mabukmu dari bagianKu menyilakan teguk minuman Tak bosan-bosan peminumnya Tak bosan-bosan peneguknya Menyerah pada sudut piala yang memabukkan jiwanya. Orang-orang mabuk kepayang memutari gelas piala Sedang mabukku dari yang Maha Pemutar Piala Ada dua kemabukan bagiku dan hanya dua penyesal hanya satu Yang diperuntuukan bagi mereka hanya untukku. Dua mabuk kepayang Mabuk cinta Mabuk abadi Ketika siuman Segalanya bugar kembali. Dalam syair lain tentang Mabuk Ilahi ini para Sufi sering mengutip syair, sbb Pabila pagi cerah dengan kejora citanya itulah keserasian Antara kemabukan dan kesukacitaan. bawah ini masih seputar Rasa Mabuk Ilahi Dzauq Dan Syurb Gelas minuman adalah susuan kita Kalau tak kita rasa Tak hidup kita Aku heran orang bicara, “Aku telah ingat Allah” Apakah aku alpa? Lalu kuingat yang kulupa? Kuminum Cinta, gelas piala demi gelas Tuntas habis, tak puas pula dahaga. Syair-Syair Al Hallaj Ana Al-Haqq, Al-Hallaj Aku adalah Dia yang kucinta dan Dia yang kucinta adalah aku Kami adalah dua jiwa yang bertempat dalam satu tubuh. Jika engkau lihat aku, engkau lihat Dia, dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat aku Maha suci zat yang sifat kemanusiaan-Nya, membukakan rahasia cahaya ketuhanan-Nya yang gemilang. Kemudian kelihatan baginya makhluk-Nya, dengan nyata dalam bentuk manusia yang makan dan minum. Jiwa-Mu disatukan dengan jiwaku, sebagaimana anggur disatukan dengan air murni. Jika sesuatu menyentuh Engkau, ia menyentuhku pula, dan ketika itu dalam tiap hal Engkau adalah aku. Aku adalah rahasia Yang Maha Benar, dan bukanlah Yang Maha Benar itu aku Aku hanya satu dari yang benar, maka bedakanlah antara kami. Sebelumnya tidak mendahului-Nya, setelah tidak menyela-Nya, daripada tidak bersaing dengan Dia dalam hal keterdahuluan, dari tidak sesuai dengan Dia, ketidak menyatu dengan dia, Dia tidak mendiami Dia, kala tidak menghentikan Dia, jika tidak berunding dengan Dia, atas tidak membayangi Dia,dibawah tidak menyangga Dia, sebaliknya tidak menghadapi-Nya, dengan tidak menekan Dia, dibalik tidak mengikat Dia, didepan tidak membatasi Dia, terdahulu tidak memameri Dia, dibelakang tidak membuat Dia luruh, semua tidak menyatukan Dia, ada tidak memunculkan Dia, tidak ada tidak membuat Dia lenyap, penyembunyian tidak menyelubungi Dia, pra-eksistensi-Nya mendahului waktu, adanya Dia mendahului yang belum ada, kekalahan-Nya mendahului adanya batas. Di dalam kemuliaan tiada aku, atau Engkau atau kita, Aku, Kita, Engkau dan Dia seluruhnya menyatu. Fana’i Fana’i Fana’ Kehinaanku adalah KemuliaanMu Kehilanganku adalah KerinduanMu Ketiadaanku adalah KeabadianMu Kepedihanku adalah CintaMu Kekuranganku adalah KelebihanMu Kesendirianku adalah pertemuanku denganMu Kematianku adalah kebangkitanMu Kebisuanku adalah TitahMu Aku adalah Kamu, Kamu adalah Aku… Warna Agama “Chinese Art and Greek Art” Rasul pernah berkata, “Ada orang-orang yang melihatku di dalam cahaya yang sama seperti aku melihat mereka. Kami adalah satu. Walau tak terhubung oleh tali apapun, walau tak menghafal buku dan kebiasaan, kami meminum air kehidupan bersama-sama.” Inilah sebuah kisah tentang misteri yang tersimpan Sekelompok Tiongkok mengajak sekelompok Yunani bertengkar tentang siapa dari mereka adalah pelukis yang terhebat. Lalu raja berkata, “Kita buktikan ini dengan debat.” Tiongkok memulai perdebatan. Tapi Yunani hanya diam, mereka tak suka perdebatan. Tiongkok lalu meminta dua ruangan untuk membuktikan kehebatan lukisan mereka, dua ruang yang saling menghadap terpisah hanya oleh tirai. Tiongkok meminta pada raja beberapa ratus warna lagi, dengan segala jenisnya. Maka setiap pagi, mereka pergi ke tempat penyimpanan pewarna kain dan mengambil semua yang ada. Yunani tidak menggunakan warna, “warna bukanlah lukisan kami.” Masuklah mereka ke ruangannya lalu mulai membersihkan dan menggosok dindingnya. Setiap hari, setiap saat, mereka membuat dinding-dindingnya lebih bersih lagi, seperti bersihnya langit yang terbuka. Ada sebuah jalan yang membawa semua warna menjadi warna tak lagi ada’. Ketahuilah, seindah indahnya berbagai jenis warna di awan dan langit, semua berasal dari sempurnanya kesederhanaan matahari dan bulan. Tiongkok telah selesai, dan mereka sangat bangga tambur ditabuh dalam kesenangan dengan selesainya lukisan agung mereka. Waktu raja memasuki ruangan, terpana dia karena keindahan warna dan seluk-beluknya. Lalu Yunani menarik tirai yang memisahkan ruangan mereka. Dan tampaklah bayangan lukisan Tiongkok dan semua pelukisnya berkilauan terpantul pada dindingnya yang kini bagaikan cermin bening, seakan mereka hidup di dalam dinding itu. Bahkan lebih indah lagi, karena tampaknya mereka selalu berubah warna. Seni lukis Yunani itulah jalan sufi. Jangan hanya mempelajarinya dari buku. Mereka membuat cintanya bening, dan lebih bening. Tanpa hasrat, tanpa amarah. Dalam kebeningan itu mereka menerima dan memantulkan kembali lukisan dari setiap potong waktu, dari dunia ini, dari gemintang, dari tirai penghalang. Mereka mengambil jalan itu ke dalam dirinya, sebagaimana mereka melihat melalui beningnya Cahaya yang juga sedang melihat mereka semua. Seputar Rasa Mabuk Ilahi Syair Rabiah Asy Syamiyah Al Adawiyah Dzauq Dan Syurb Gelas minuman adalah susuan kita Kalau tak kita rasa Tak hidup kita Aku heran orang bicara, “Aku telah ingat Allah” Apakah aku alpa? Lalu kuingat yang kulupa? Kuminum Cinta, gelas piala demi gelas Tuntas habis, tak puas pula dahaga. Tentang Mabuk Ilahi para Sufi sering mengutip syair Pabila pagi cerah dengan kejora citanya itulah keserasian Antara kemabukan dan kesukacitaan. Sadar Dan Mabuk Kesadaranmu dari KataKu adalah sinambung Dan mabukmu dari bagianKu menyilakan teguk minuman Tak bosan-bosan peminumnya Tak bosan-bosan peneguknya Menyerah pada sudut piala yang memabukkan jiwanya. Orang-orang mabuk kepayang memutari gelas piala Sedang mabukku dari yang Maha Pemutar Piala Ada dua kemabukan bagiku dan hanya dua penyesal hanya satu Yang diperuntukkan bagi mereka hanya untukku. Dua mabuk kepayang Mabuk cinta Mabuk abadi Selepas Ekstase Junaid al-Baghdady Orang-orang menyebutku Sufi, saat kukata Darahku terdiri dari Allah. Seluruh bulu romaku Bakal masuk Surga. Dan bagai Rabi’ah kutaktakut Neraka O,mata mereka berbinar. Syahwat mereka nanar Inilah susahnya hidup di tengah-tengah masyarakat keledai Sebab terlalu silau dan terpukau oleh matahari bumi Mereka tak sekalipun membutuhkan tongkat Musa Sebab mereka berjubah Al-Hallaj. Dan puas menari Dalam irama khusu’ Rumi Hu, hu,hu,… … … Aku stres, wahai kekasih. Kehilangan kata-kata Di samudra kalimat-Mu. Aku menjadi gila pada suatu hari Berteriak disudut-sudut kota yang hangus oleh nista Ingin lari dari kungkungan para keledai. Ingin mencari mukjizat Nabi mendaki Tursina-Mu berharap nemu tongkat gembala, lalu ngangon keledai dungu itudi padang-padang kebenaran yang telah mereka lupakan … … assalamu’aika ! kuketuk pintu Kau dalam ekstase panjang. Rabbi, anta maksudi mereka makin terpukau. Hu, hu, hu, … … merekamnya dipita-pita kaset. Memutarnya dikedai-kedai kopi atau diatas pentas puisi. Menenggelamkam diri dalam kebahagiaan semu di lautan yang tak mereka pahami sembari mengunyah dunia “Pinjami aku tongkatmu, Musa biar kubelah laut kebodohan yang jadi batas kebenaran melangkahi rumah nurani di kedalaman samudera hati.” Aku gila, wahai Kekasih. Aku gila !! Tapi mereka keledai semakin tak sadarkan diri Mengumbar gairah duniawisepanjang hari. Hu, hu, hu, … … Menari-nari Rumi. “Ngigau jadi Rabi’ah Tak takut Neraka, tak butuh Surga Mereka tegang dalam birahi. Kemaluannya menerobos hijab Dan tak lagi mampu menyimpan rahasia. Menggelinding Dan pamer di panggung-panggung kolosal sekaligus murahan Mendengus sana sini. Ngiler kesana kemari hingga puncak orgasme Kian menjauhi bukit Tursina yang menyimpan cahaya Tambah peduli pada kalimat ekstaseku Sambil histeris menoreh daging diri mereka kaligrafi Yang kehilangan makna Allah, Allah, Allah, … … Aku gila sekaligus takut. Rabbi ! Mereka mengeja bibirku sebagai Kitab Suci anta maksudi Mereka membaptisku sebagai Sufi Sejati. Mereka ingin menyatu Keledai itu mengunyahku santai-santai bagai mngunyah dunia busuk ini “Pinjami aku wahai Musa walau sebentar tongkat saktimu. Biar kungebut mendaki bukit-bukti kehidupan para keledai yang tengah asyik bersenggama dengan dunia yang teler tanpa ingat akan cahaya di Tursina.” O, ekstaseku direkam dalam berlusin pita Dibuat makalah didiskusikan dengan sejumlah seponsor Dibumbui referensi busuk duniawi. Dijadikan nara sumber Dibedah dari berbagai sudut ilmiah semu di hotel brbintang Hu, hu, hu, … … Mereka yang mengaku anak cucu sufi itu larut Sambil memangku para betina. Menjelma menjadi binatang Yang belajar bicara macam manusia. Membuat kesimpulan Tentang perlunya sejarah baru yang baku O, mereka makin lepas landas. Mengingkari banjir bandang Yag menyelamatkan Nuh. Mengingkari kulit mulus Yunus Yang terhindar dari runcingnya gigi ikan buas Mengingkari azab. Mengingkari angin, petir dan bumi Yang berguncang. O, aku menyaksikan Wajah-wajah kaum A’ad dan Tsamud di tengah-tengah mereka Aku seperti tengah menonton Qorun dan Fir’aun berpidato di mimbar Aku bagai sedang diracuni puisi Ubay bin Kalaf yang berapi-api Maka aku berteriak keras-keras terhadap mereka. Mencaci-maki Mengasa ayat-ayat suci jadi pedang yang tajam Dan menuding-nuding kewajah mereka dengan rasa jijik O, para keledai itu sangat profesional dengan peranannya Tak sedikitpun gentar, malah sebaliknya. Mereka kini mengamuk Ke arahku, wahai Kekasih. Sekejap membuatku terpana Bagai menyaksikan reinkarnasi penderitaan Nabai-Nabi O, langit-Mu menggelarkan episode masa-lalu. Ada wajah Zakariya Yang digergaji. Ada wajah Isa yang disalib Dan tangan-Mu menyibak hijab dalam potret nurani Langit Diserbu darah suci mereka. Lapis bumi teratas merubah diri jadi sayap. Membawa terbang kebenaran ke gerbang mahligai-Nya Dan al-Hallaj merintih dibanjir Tigris yang dia ciptakan Dan Rabi’ah mati diatas sajjadah kesederhanaan Ditikam cinta dan airmata ketakutan. Begitu lama kutunggu akhir kegilaan ini, wahai Kekasih Sebuah penantian yang panjang yang nyaris membuatku bosan. Sambil mencatat semua tingkah-Mu terhadapku. Malam-malam Enkau menarik selimut tidurku dengan sebuah bisikan itu ke itu “Bangunlah Aku menanti kau di langit pertama-Ku.” Lantas aku menggeliat membuang tahu dunia di kedua pinggir mata hatiku Menepis mimpi-mimpi masyarakat yang melenakan sejak awal malam Membasuh semua kepalsuan dengan bening air suci Kau. O, didalam diri aku ambruk Sujudku basah Di tas sajjadah bumi-Mu. Menikmati batin Yang kini sejuk tersiram kasturi cinta nurani tatkala suluk saat kuterjaga, jasadku jadi kelaparan selepas ekstase daku mencakar-cakar ladang dunia buat kehidupan. Pecinta Sejati Syair Muhammad Zuhdi Saad Kekasih Tuhan itu sakit di dunia ini, Penderitaannya tak kunjung seda, Kesedihannya satu-satunya pelipur hatinya, Barangsiapa benar-benar mencintai Pencipta Agung … Berkelana ke seluruh dunia bersama-Nya, Di dalam pikiran-Nya Dan di karuniai penglihatan akan Dia. Ketika siuman Segalanya bugar kembali. Fana’ Dan Baqa’ Syair yang sering dikutip para sufi. Ada kaum yang tersesat di padang gersang Ada pula yang tersesat di padang cintanya Mereka sirna, kemudian sirna dalam kesirnaan, lalu sirna total Lalu mereka kekal, dalam kekalnya kekal dari kekaraban dengan Tuhannya. Haal Kalau tidak menempati, pasti bukan Haal Setiap yang menempati Pasti hilang Lihatlah bayangan sampai ujungnya Berkurang ketika ia memanjang. Syekh Abul Hasan al-Kharqani qs Aku bukanlah seorang rahib pertapa. Aku bukan seorang zahid asketis. Aku bukanlah seorang khatib penceramah. Aku bukanlah seorang Sufi. Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Esa, dan aku menyatu dalam Keesaan-Mu. TIPUAN PALSU Aku melihat tipu muslihat dunia, tatkala ia bertenggerdi atas kepala-kepala manusia, dan membincangkan manusia-manusia yang terkena tipunya. Bagi mereka, Orang sepertiku tampak amat tak berharga. Aku disamakan olehnya, dengan anak kecil yang sedang bermain di jalanan. MENCINTAI AKHIRAT Duhai orang yang senang memeluk dunia fana, Yang tak kenal pagi dan sore dalam mencari dunia, Hendaklah engkau tinggalkan pelukan mesramu, kepada duniamu itu. Karena kelak engkau akan berpelukan, Dengan bidadari di surga. Apabila engkau harap menjadi penghuni surga abadi, maka hindarilah jalan menuju api neraka. ANUGRAH ALLAH Aku melihat-Mu pada saat penciptaanku, yang penuh dengan anugerah. Engkaulah sumber satu-satunya, pada saat penciptaanku. Hidarkan aku dari anugerah yang buruk. Karena sepotong kehidupan telah cukup bagiku, hingga saat Engkau mematikanku. TENTANG CINTA Engkau durhaka kepada Allah, dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh cinta, Tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya. Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu, setiap saat dan tak ada rasa syukur, yang engkau panjatkan kepada-Nya. KEPUASAN QANA’AH Aku melihat bahwa kepuasan itu pangkal kekayaan, lalu kupegang erat-erat ujungnya. Aku ingin menjadi orang kaya tanpa harta, dan memerintah bak seorang raja. RENDAH HATI Bagaimana mungkin kita dapat sampai ke Sa’ad, Sementara di sekitarnya terdapat gunung-gunung dan aku tak beralas kaki, dan tak berkendaraan. Tanganku pun kosong dan, jalan ke sana amat mengerikan. Itulah syair-syair cinta yang begitu indah dari para sufi yang didalamnya menyimpan beribu makna untuk direnungkan. Semoga syair para sufi diatas dapat bermanfaat untuk pembaca.
Keyword Understanding of Hadith, Sufism Scholars, Syair Perahu, Semiotics. Abstrak. tentang tasawuf mengarah pada perilaku (amaliyah) yang diidentikkan dengan perilaku yang .
Selainpenyair dia juga tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya dia lahir pada 30 september 1207 masehi di balkh sebuah kota kecil di kota khurasan, afghanistan dan. Source: kumpulanpuisi101.blogspot.com. Syair serta puisi seorang sufi tentang wanita maupun tentang kehidupan bisa berupa doa, motivasi.
ZmyQNn.
  • mql5yr1xvo.pages.dev/355
  • mql5yr1xvo.pages.dev/181
  • mql5yr1xvo.pages.dev/109
  • mql5yr1xvo.pages.dev/385
  • mql5yr1xvo.pages.dev/50
  • mql5yr1xvo.pages.dev/258
  • mql5yr1xvo.pages.dev/376
  • mql5yr1xvo.pages.dev/206
  • syair sufi tentang malam